Membuat Kalkulator Kehamilan (HPL) dengan JavaScript

Kalkulator Kehamilan (HPL)

Halo sobat webbiz, kali ini kita akan share aplikasi kalkulator kehamilan (HPL) yang dibuat menggunakan JavaScript yang bisa membantu kalian memprediksikan waktu kehamilan kalian.

Kalkulator Kehamilan

Kalkulator Kehamilan (HPL)

Source Code:

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
    <meta charset="UTF-8">
    <meta name="viewport" content="width=device-width, initial-scale=1.0">
    <link href="https://stackpath.bootstrapcdn.com/bootstrap/4.5.2/css/bootstrap.min.css" rel="stylesheet">
    <title>Kalkulator Kehamilan</title>
    <style>
      .container {
            width: 500px;
            margin: 30px auto;
	          padding: 30px 20px;
            background-color: #f2f2f2;
        }
        .progress {
            height: 30px;
        }
        .trimester-1 {
            background-color: green;
        }
        .trimester-2 {
            background-color: yellow;
        }
        .trimester-3 {
            background-color: red;
        }
    </style>
</head>
<body>
    <div class="container mt-5">
        <h1>Kalkulator Kehamilan (HPL)</h1>
        <form id="pregnancyCalculator">
            <div class="form-group">
                <label for="lastPeriod">Tanggal Haid Terakhir:</label>
                <input type="date" class="form-control" id="lastPeriod" required>
            </div>
            <div class="form-group">
                <label for="cycleLength">Panjang Siklus (hari):</label>
                <input type="number" class="form-control" id="cycleLength" required>
            </div>
            <button type="submit" class="btn btn-primary">Hitung HPL</button>
        </form>
        <div id="result" class="mt-4"></div>
    </div>

    <script>
        document.getElementById('pregnancyCalculator').addEventListener('submit', function(event) {
            event.preventDefault();
            const lastPeriod = new Date(document.getElementById('lastPeriod').value);
            const cycleLength = parseInt(document.getElementById('cycleLength').value);
            const hpl = new Date(lastPeriod);
            hpl.setDate(hpl.getDate() + 280); // 280 hari ke depan

            const today = new Date();
            const trimester = Math.floor((today - lastPeriod) / (1000 * 60 * 60 * 24 * 30)) / 3;

            let progressClass = '';
            if (trimester < 1) {
                progressClass = 'trimester-1';
            } else if (trimester < 2) {
                progressClass = 'trimester-2';
            } else {
                progressClass = 'trimester-3';
            }

            document.getElementById('result').innerHTML = `
                <h4>Hari Perkiraan Lahir: ${hpl.toLocaleDateString()}</h4>
                <div class="progress">
                    <div class="progress-bar ${progressClass}" role="progressbar" style="width: ${Math.min(trimester * 33.33, 100)}%;" aria-valuenow="${Math.min(trimester * 33.33, 100)}" aria-valuemin="0" aria-valuemax="100">${Math.floor(trimester) + 1} Trimester</div>
                </div>
            `;
        });
    </script>
</body>
</html>
JavaScript

Kalkulator kehamilan atau kalkulator HPL (Hari Perkiraan Lahir) adalah alat yang membantu ibu hamil memperkirakan kapan bayi akan lahir. Hari Perkiraan Lahir (HPL) biasanya dihitung berdasarkan tanggal menstruasi terakhir (HPHT) dengan asumsi bahwa kehamilan berlangsung sekitar 280 hari atau 40 minggu dari HPHT.

1. Metode dan Rumus Perhitungan HPL

Metode yang paling umum digunakan untuk menghitung HPL adalah Rumus Naegele. Rumus ini sederhana dan didasarkan pada siklus menstruasi yang rata-rata 28 hari.

Rumus Naegele:

HPL= HPHT + 7hari − 3bulan + 1tahun

Penjelasan Rumus Naegele:

  1. HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir) adalah hari pertama dari siklus menstruasi terakhir sebelum kehamilan.
  2. Tambah 7 hari untuk mengkompensasi durasi fase luteal rata-rata dalam siklus.
  3. Kurangi 3 bulan karena kehamilan dihitung mundur tiga bulan dari bulan HPHT.
  4. Tambah 1 tahun untuk mendapatkan tahun perkiraan lahir yang benar.

Contoh Perhitungan HPL dengan Rumus Naegele:

Misalnya, jika HPHT adalah 1 Januari 2024:

HPL= 1 Januari 2024 + 7 hari = 8 Januari 2024

8 Januari 2024 − 3bulan = 8Oktober 2024

Jadi, HPL diperkirakan pada 8 Oktober 2024.

2. Faktor yang Mempengaruhi Perhitungan HPL

Rumus Naegele ini umumnya akurat untuk wanita dengan siklus menstruasi teratur 28 hari. Namun, beberapa faktor yang dapat memengaruhi HPL adalah:

  • Siklus menstruasi yang tidak teratur: Wanita dengan siklus lebih pendek atau lebih panjang dari 28 hari mungkin perlu mengatur perhitungannya.
  • Tanggal konsepsi yang diketahui: Jika tanggal konsepsi diketahui dengan pasti, HPL bisa dihitung lebih akurat, yakni 266 hari setelah konsepsi.

3. Kalkulator Kehamilan dengan Siklus yang Tidak Teratur

Jika seorang wanita memiliki siklus menstruasi yang lebih panjang atau pendek dari 28 hari, perhitungan HPL dapat disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perbedaan dari 28 hari.

Misalnya, jika siklus adalah 30 hari (lebih panjang 2 hari dari rata-rata), maka:

HPL=(HPHT + 7 hari) + 2hari − 3bulan + 1tahun

4. Kalkulator Kehamilan Berdasarkan USG

Selain berdasarkan HPHT, HPL juga dapat diperkirakan dari hasil USG yang mengukur usia kehamilan secara lebih akurat pada trimester pertama. Pengukuran melalui USG biasanya akan memberikan estimasi usia kehamilan dalam minggu dan dapat dikonversi menjadi HPL.

Contoh Menggunakan Kalkulator HPL:

Jika HPHT adalah 1 Februari 2024 dan siklusnya rata-rata 28 hari:

HPL = 1 Februari 2024 + 7 hari = 8 Februari 2024

8 Februari 2024 − 3 bulan = 8 November 2024

Jadi, HPL adalah 8 November 2024.

Kalkulator HPL ini memungkinkan ibu hamil mempersiapkan kelahiran bayi mereka dengan lebih baik sesuai perkiraan waktu lahir.

Semoga bermanfaat..